اهل السنة والجماعة

Seputar Islam - Dakwah - Sunnah - Jihad - Global News - Amar ma'ruf - Nahi Munkar - Fiqih - Aqidah

Selasa, 07 Maret 2017

Ulil Amri Dipenjara

Ulil Amri Dipenjara

Dalam ilmu politik Islam,  salah satu penyebab seorang ulil amri dimakzulkan adalah karena dipenjara musuh sehingga tidak bisa memimpin dengan merdeka. Inti poinnya adalah :

نقص التصرف، وذلك بأن يطرأ على الإمام ما يقيد تصرفاته أو يبطلها. (الإمامة العظمى للدميجى ص/ 479)
Tidak punya kemerdekaan bertindak, yaitu bila ada faktor yang menyebabkan tindakan ulil amri terbatas atau tertutup/terkunci sama sekali. (Dumaiji; Imamah Udzma hal. 479).

Dalam konteks Indonesia, ulil amri sudah tidak sah legitimasinya secara syariat, sebab ia terpenjara oleh sistem demokrasi dan hukum ciptaan manusia. Meski bukan penjara secara fisik, tapi substansinya sama: ia terpasung, tak bisa menjadi hamba Allah yang merdeka.

Kalaupun tidak mengunci total tindakannya, sekurangnya terbatasi tak bisa menunaikan fungsi sebagai hamba Allah apalagi memimpin umat dalam koridor penghambaan kepada Allah. Dan situasi ini secara substansi sudah masuk poin نقص التصرف atau berkurangnya kemerdekaan bertindak.

Mungkin ia masih bisa memimpin umat dalam ubudiyah yang diizinkan demokrasi, seperti shalat, puasa, dan haji. Tapi pasti ia gagal memimpin umat dalam urusan jihad, amar makruf nahi munkar, memberantas aliran sesat, menegakkan hudud dan sejumlah hukum lain.

Secara umum belenggu itu tertuang dalam paradigma hukum yang berbunyi UU BUATAN MANUSIA ADALAH SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM. Presiden adalah orang yang paling dituntut untuk melaksanakan paradigma hukum tersebut di tengah kekuasaannya. Jika tidak, dalam sekejap saja akan dilengserkan. Itu artinya ia tak punya kebebasan bertindak demi Islam dan umat Islam. Ia hanya bebas bertindak demi bangsa yang gado-gado.

Secara teori, jika ada ulil amri yang terpasung kebebasannya dalam bertindak, ia harus dilengserkan dan diganti dengan ulil amri baru yang bebas. Para klaimer salafi (KS) bukannya "melengserkan" ulil amri tersebut secara ilmiah, tapi malah menyematkan mahkota raja di kepalanya melalui kajian ilmu yang sarat catatan kaki.

Kita umumnya tidak sadar, penjara sistem sejatinya lebih membelenggu dibanding penjara jeruji besi. Perbedaannya, penjara sistem tak tampak oleh mata telanjang, sementara penjara besi mengurung seseorang secara fisik. Hakekat keduanya sama.

أفلا تعقلون؟
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive