اهل السنة والجماعة

Seputar Islam - Dakwah - Sunnah - Jihad - Global News - Amar ma'ruf - Nahi Munkar - Fiqih - Aqidah

Minggu, 05 Maret 2017

SIAPA YANG TAK SUKA ?



  يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ {32} هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ {33}. [ التوبة].

 Mereka ingin memadamkan cahaya Allah, tapi Allah menolak pilihan lain kecuali sempurnanya cahaya-Nya MESKI KAUM KAFIR TAK SUKA.
 
Dia (Allah) yang mengutus rasul-Nya dengan bekal hidayah dan ideologi yang benar dalam dengan tujuan agar Allah memenangkannya dari semua ideologi yang ada MESKI KAUM MUSYRIK TAK SUKA.


Pelajaran berharga dari ayat yang mulia:

Akan selalu ada pihak yang tak suka cahaya Allah, hidayah dan ideologi-Nya. Mereka disebut ayat sebagai kaum kafir dan kaum musyrik.
Faktor ketidaksukaan didorong oleh pembelaan terhadap ideologi yang sedang digunakan dalam kehidupan mereka, karenanya mereka mencintai dan membelanya.

Semua orang di dunia paham bahwa demokrasi itu bukan Islam. Umat Islam juga paham bahwa yang benar harusnya Islam. Nabi dan para khalifah sesudahnya menyelenggarakan kehidupan sosial dengan Islam yang murni bukan dengan demokrasi.

Tapi anehnya banyak umat Islam diajak kembali kepada Islam dan meninggalkan demokrasi enggan. Mereka TIDAK SUKA jika Islam dijadikan pengganti demokrasi dengan berbagai argumennya.
Kok bisa ya, umat Islam sendiri yang TAK SUKA memenangkan Islam dan mengalahkan ideologi demokrasi padahal ayat menyebut yang tak suka adalah KAUM KAFIR dan KAUM MUSYRIK.

 Siapa yang salah?
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive