اهل السنة والجماعة

Seputar Islam - Dakwah - Sunnah - Jihad - Global News - Amar ma'ruf - Nahi Munkar - Fiqih - Aqidah

Sabtu, 17 Maret 2018

Mengenal Syaikh Imran Hussein

Salah satu penebar Syubhat Jihad di Suriah tidak Syari adalah orang yang bernama "Syaikh Imran Hussein"

Tokoh ini menuduh revolusi Suriah buatan Amerika Serikat, mereka menyebut semua orang yang terlibat perang melawan rezim sebagai "Yankee Jihad"

Sementara, secara real di Suriah kelompok perlawana sangat beragam, ideologi dan sikap politiknya tidak semua bersentuhan dengan AS.

Padahal, keberadaan tangan-tangan AS di Suriah posisinya  adalah  "Memanfaatkan Revolusi" bukan "PENCETUS REVOLUSI".

Kita tidak mengabaikan ada tangan-tangan AS di Suriah, akan tetapi kalau berbicara ilmiah dan logis, semua peristiwa dan fenomena besar pasti ada saja yang mencoba memanfaatkan bukan hanya AS yang mendaku sebagai Polisi Dunia, Rusia, Iran pun mencoba memanfaatkan untuk kepentingan masing-masing.

Akan tetapi, adanya pihak ketiga yang mencoba memanfaatkan suatu peristiwa bukan berarti peristiwa itu tidak murni lahir dari hati nurani masyarakat. Apalagi, dinasti kekuasaan Assad punya sejarah panjang kekufuran dan kekejaman terhadap jamaah-jamaah Islam dan dakwah Islam. Bisa baca sejarah Pembantaian Hama sekira tahun 80an dan Fatwa syaikh Bin Baz tentang wajibnya jihad di Suriah.

Keberadaan tangan AS juga beragam bentuk di Suriah,  tidak semua faksi yang bersentuhan dengan AS berstatus ANTEK. Oleh karena itu, para mujahidin independen menyikapi fenomena kontak komunikasi sejumlah faksi dengan AS secara beragam dan rinci, tidak gebyah uyah sebagai antek.

Dan, bila kita perhatikan ceramah-ceramah Syaikh Imran Hussein, bagi yang mengikuti jalannya revolusi Suriah, akan nampak sekali tokoh ini tidak mengetahui detail kondisi lapangan di Suriah.

Hanya memunculkan teori-teori konspirasi secara global, persis dengan kekhasannya membahas isu AKHIR ZAMAN yang penuh kontroversi penafsirannya.
Share:

Minggu, 03 Desember 2017

PARA PEMBANTAI UMAT ISLAM

FYI, Inilah wajah-wajah teroris sesungguhnya, yakni mereka para Pembantai Umat Muslim.

1. Ariel Sharon (Yahudi).


1982 dia menyembelih sekitar 3000 warga Palestina di kamp pengungsian dengan cara dipenggal. Total muslim yang tewas di bawah kekuasaannya sekitar 200.000 korban jiwa.

2. Ahsin Wirathu (Budha).


Dia yang bertanggung jawab atas pembantaian 5000 muslim di Rohingya. Pernah dalam sebuah wawancara dia mengibaratkan Muslim sebagai ular beracun yang harus dimusnahkan.

3. Bashar Assad (Syi'ah).


Presiden terkutuk sepanjang sejarah manusia yang telah membantai rakyatnya sendiri yang beragama Islam. Lebih dari 500.000 orang muslim gugur.

4. Bal Thackeray (Hindu)


Bertanggung jawab langsung atas "Pembantaian Gujarat" India pada tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 1000 orang muslim yang sebagian besar dibakar hidup-hidup. Dalam konferensi persnya dia secara terang-terangan mengatakan "Muslim sudah seperti kanker ganas di India".

5. George W. Bush (Kristen)


Penerus kebiadaban ayahnnya terhadap rakyat Irak & Afghanistan, dengan dalih fitnah senjata pemusnah massal yang sampai detik ini tak pernah ditemukan. Total korban jiwa muslim yang tewas di Iraq sebanyak 600.000 korban jiwa dan muslim yang tewas di afghanistan sebanyak 10.000 korban jiwa.


Lalu, setelah kita mengetahui Para Pembantai Umat Muslim di atas, apakah salah satu di antara mereka ada yang disebut teroris? apakah ada media yang mem blow up mereka dan menamakan diri mereka teroris? Lalu kenapa hanya Ossama Bin Laden, izzudin al qassam, dan para pejuang muslim lainnya yang disebut teroris, padahal mereka hanya membela agama dan tanah airnya? Lets think!
Share:

Jumat, 01 Desember 2017

Pertarungan Global Antara Blok barat dan Komunis Cina




Barat sudah masuk lewat bisnis minyak, gaya hidup, dan sumber daya alam. Cina sudah dari dulu bermain di area bisnis darat, kelebihan Cina adalah para cukongnya bisa bersatu untuk membeli para tokoh dan pejabat di Indonesia.

Dua kekuatan itu sadar tidak akan mungkin menguasai Indonesia sekarang ini menggunakan physical power, arti lain menjajah dengan kekuatan fisik dalam strategi permainan mereka, itu sudah terlalu jadul, ketinggalan zaman. 

So, gimana?

Dengan cerdasnya mereka pakai taktik "Pemiskinan dan Pendangkalan akidah". Dalam hal ini Cina lebih maju beberapa langkah karena orang-orangnya sudah ada di setiap lini kehidupan dan memegang roda perekonomian. Mereka akan menguasai Indonesia lewat jalur poros Jakarta-Singapura. Kuasai Jakarta, maka Indonesia akan jatuh ketangan anda. 

Maka tidak heran, pada pilgub kemarin mereka dengan segala kemampuannya mulai dari menggerakan para munafikin dengan harta, tahta, dan bahkan fitnah untuk mengelabui para muslim pribumi, tujuannya untuk apa? menguasai Indonesia dengan langkah awal yakni kuasai Jakarta. Ini baru cukong, sudah banyak orang muslim yang terkena fitnahnya, gimana dajjal? allahu musta'an.


Kemudian proyek yang katanya Reklamasi, tapi kalau menurut saya pribadi namanya bukan Reklamasi, namun Pulau Baru. Karena jika kalian pahami istilah reklamasi itu sendiri, kalian akan menemukan dan memahami bahwa arti sesungguhnya dari reklamasi itu sendiri adalah untuk mengekspansi atau melebarkan atau memperluas jangkauan pulau yang sudah ada, sebagai contoh: negara Singapura yang direklamasi/dilebarkan beberapa mil dari luas wilayah aslinya. 

Baik, saya tidak akan panjang lebar membahas definisi reklamasi itu karena saya yakin hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah paham apa yang terjadi diseberang Jakarta bagian utara tersebut. Yang dipertanyakan adalah, apakah masyarakat Indoneisa sudah tahu apa tujuan dibuatnya Pulau Baru itu? dan apa visi misi dari pembentukan Pulau Baru itu? serta untuk siapa Pulau Baru itu? 

Perlu saudara ketahui, Pulau Baru atau yang kata mereka Reklamasi itu sepenuhnya adalah untuk eksodus warga Cina agar datang ke Indonesia. Reklamasi masih bermasalah, tapi video promosi untuk pulau yang akan mereka huni sudah beredar secara resmi oleh pemerintahan Cina di negerinya. Ini adalah Silent War yang dilakukan komunis, dan lawan terberat yang mereka takuti adalah Umat Islam.

Maka untuk menghancurkan Umat Islam, terlebih dahulu mereka serang Generasi Muda muslim, mereka mengadopsi kembali sistem perang candu yang dulu mereka terapkan ketika menghadapi Inggris & Perancis.

Seluruh narkoba skala besar didatangkan dari Cina, tujuannya adalah mengeruk keuntungan sekaligus membantai Generasi Muda Muslim. Sekarang lebih dari 15 ribu pemuda Indonesia mati sia-sia Karena kecanduan Narkoba.

Kalau sudah begitu, mereka tidak perlu mengerahkan kekuatan militer untuk menjajah dan mengubah ideologi bangsa kita. Cukup dengan kasih duit beberapa ribu maka tokoh-tokoh dan pemuda-pemudanya akan dengan sukarela dijajah oleh mereka.


Maka marilah kita bangkit wahai Pemuda Muslim, ini bukan lagi soal Perang Kebangsaan, melainkan Perang Aqidah.

-adzikryf
Share:

Pahami Fiqih JIHAD Sebelum Tersesat Di jalannya




Al-Allamah Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata:

1. Pertama

Pengaturan jihad dan pengawasannya adalah wewenang Penguasa kaum muslimin.


2. Kedua

Jihad itu tidak dengan membunuhi kaum muslimin dan kafir musta'man (yang dijamin keamanannya). Akan tetapi jihad itu adalah dengan memerangi orang-orang kafir harbi (yang memerangi kaum muslimin)


3. Ketiga

Tidak boleh membunuh orang kafir musta'man (orang kafir yang minta jaminan keamanan), kafir mu'ahad (orang kafir yang ada perjanjian damai dengan negeri muslimin), dan kafir dzimmi (orang kafir yang tunduk dengan penguasa negeri muslimin), dengan dalih kalau orang kafir sekarang membunuhi kaum muslimin.


4. Keempat

Bom bunuh diri bukanlah amalan mencari syahid, karena bom bunuh diri itu dengan sengaja membunuh dirinya, dan barang siapa yang membunuh dirinya maka dia diancam api neraka. (Dari kitab Al-Aan hash hashal haq hal 74-75).

"Berilmu sebelum beramal adalah kaidah terpenting yang harus dijadikan prinsip bagi setiap muslim"

Wallahu A'lam.


-adzikryf
Share:

Kamis, 13 April 2017

Apakah Alien itu Ada?


Allah subhanahu wa ta'ala adalah Tuhan Yang Maha Pencipta. 
Makhluknya tak terhingga banyaknya. Sebagian dari makhkuk itu ada yang kita kenal dan ketahui, tapi begitu banyak jenis makhluk Allah lainnya yang kita tidak kenal dan tidak kita ketahui. Apalagi bila bicara tentang alam ghaib, maka lingkup pembicaraan kita semakin luas lagi. 

Allah memang mewajibkan kita untuk percaya atas keberadaan makhluk ghaib sebagaimana disebutkan di dalam surat Al-Baqarah ayat 3. Tentu saja bila dikaitkan dengan makhluk ghaib yang jenisnya pun beragam, adanya makhluk asing di langit, luar bumi itu menjadi sesuatu yang bukan mustahil. Tapi bila alien yang dimaksud adalah makhluk biologis yang cerdas, secara eksplisit Al-Quran memang tidak menyebutkannya. Meski tidak berarti tidak ada isyarat ke arah itu sama sekali.

Ada beberapa riwayat yang bersifat implisit dan tidak langsung tentang adanya makhluk hidup (manusia atau lainnya) di luar bumi. 

Pertama, ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam mi‘raj ke langit, beliau pun bertemu dengan para nabi dan rasul sebelumnya. Bahkan mereka melakukan shalat berjamaah dan beliau menjadi imamnya. Ada juga riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bertemu dengan Nabi Musa alaihi salam dan melakukan dialog tentang kewajiban shalat. 

Kedua, hadits-hadits shahih memberitakan kepada kita bahwa Nabi Isa alaihi salam pada akhir zaman akan turum kembali ke muka bumi. Beliau ini bukan dari jenis jin atau malaikat, tetapi beliau adalah manusia. Atas izin dan kehendak Allah, beliau tetap ada meski bukan di bumi. 

Ketiga, para syuhada yang mati syahid banyak disebutkan dalam Al-Quran bahwa mereka tidak mati, bahkan mereka hidup dan mendapat rezeki. “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.” (QS Ali Imron: 169) 

Keempat, Al-Quran pun mengisyaratkan kepada manusia dan jin untuk menembus langit dan bumi. Hai jama‘ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (QS. Ar-Rahman: 33)

Apakah dahulu sudah ada manusia atau jin yang telah berhasil melakukannya? Wallahu a‘lam bis-shawab. Tapi yang jelas ada indikasi tentang kehidupan di luar sana. Sehingga bila kita telurusi hal-hal yang sifatnya implisit seperti itu, tidak tertutup kemungkinan adanya makhluk biologis, siapa pun dia, yang hidup out there. Tapi semua itu tidak bisa dijadikan patokan bahwa Islam memastikan adanya alien seperti yang sering kita lihat dalam cerita fiksi ilmiyah atau beberapa film yang kita kenal seperti Alien/Alien vs Predator. (?)

wallahu a'lam bishowab

-syariahconsulting.
Share:

Rabu, 12 April 2017

Think Before You Speak

Speaking before you think is a bad habit that can get you into trouble and hurt you in the most important areas of your life. Relationships will suffer or end, your career will be stalled at a level far below your talents, and most importantly, you will have little confidence in yourself.
Your speech shapes your life. Time and again you find yourself in situations where the outcome depends on what you say and how you say it. Your words are a reflection of who you are. If your words are getting you into trouble, you’re showing others the very worst parts of you. You’re presenting yourself as being thoughtless, careless or just plain hurtful.
Not only do your words create a positive or negative reaction in the world around you; your speech influences your thinking and can alter the course of your future. Your words are a way of underlining your thoughts and reinforcing them. When your words are harsh, negative, inconsiderate, or judgmental then these are the aspects of your experience that are emphasized. It won’t be long before you have developed the habit of always focusing your thoughts on the darker side of life. You know what kind of a person this will turn you into a miserable, depressing and mean spirited person who sees only the bad and not the good in others or in life.
If you speak before you think about what you’re going to say, you do not take the time to consider what words you will use, what these words will mean to another person, or how they will feel about what you’re saying. You are also not thinking about what these words say about you as a person or about all of the good things you may be neglecting to focus on.
To break the habit of speaking without thinking you first have to accept the fact that it is up to you to control your tongue. You are responsible for what comes out of your mouth.
Next, you have to diligently practice closing your mouth as soon as you open it. I’m not kidding. If you have this problem it means that you are reacting to the people and situations around you by opening your mouth and talking. You are not reacting by thinking. When you close your mouth, you are breaking the pattern or habit and taking control. You are giving yourself time to consciously CHOOSE what you want to say.
The third step is to say what you really mean. This is critical and you have to ask yourself if you are truly willing to do this. It’s easy to blurt something out and then say, “Oh, I’m sorry, I wasn’t thinking”. By then the damage is done. What you are really saying is that you are too lazy to put in the effort to pay attention to your words. Saying you are sorry only has meaning if you subsequently change your behavior. Ask yourself if you are prepared to think before you speak, to say what you mean, to stand behind your words, and to take responsibility for them.
Here are some other ideas for putting power into your speech and staying out of trouble.
Don’t talk too much. Excessive needless talking is usually a sign of nervousness or stupidity. Before you say something, ask yourself, “Is it true? Is it kind? Is it necessary?” Speak only if the answer to these three questions is YES.
Avoid talking about bad, unpleasant, destructive subjects. Most of this is just a form of gossip whether you are talking about your friends or world events. Instead, talk about the good things you’ve seen or want to experience. If you do have to mention something unpleasant, use tact and gentleness, find something positive to say to offset the negative, and be brief.
Praise liberally. Sincere compliments, thanks, and other appreciative words are always welcome. Note the word “sincere”. The habit of giving honest praise not only will win you friendship and love, it will train you to look for the good around you. You’ll be amazed at how this rebounds in your life. The more genuine praise you give, the more positively people will respond to you, the more confidence you’ll feel, and the more successful you’ll be in your life.
Finally, speak calmly and as much as possible, avoid angry words. Angry words create enemies, drain your energy, and make you ill.
There is a saying that the tongue is a good servant but a terrible master. Put effort into controlling your words and it will change your life.
Share:

Selasa, 11 April 2017

Sebegitu Sakitnya, Seorang Dokter Membuat Istilah Baru Untuk Luka Anak-Anak Suriah


Rasanya tidak cukup untuk mengatakan bahwa anak-anak Suriah menderita PTSD (Post Traumatic Syndrome Disorder). Anak-anak yatim piatu yang masih bertahan hidup lolos dari krisis kemanusiaan yang mengerikan ini, kemungkinan, mengalami stres pasca-trauma, tapi anak-anak yang hidup di tengah perang ini telah mengalami lebih dari sekedar trauma fisik dan emosional yang pernah dilihat oleh para profesional medis yang merawat mereka: sisa-sisa anggota badan yang terkoyak dari ibu atau ayah mereka, yang hancur berantakan karena bom barel rezim Assad, rudal jelajah Rusia, atau, serangan udara AS yang terus meningkat.
Human Devastation Syndrome (Sindrom penghancuran manusia)” adalah istilah baru yang dicetuskan oleh Dr. M.K. Hamza bagi anak-anak yatim piatu itu.
“Kami telah berbicara dengan begitu banyak anak-anak, dan kehancuran mereka telah melampaui taraf  yang dapat dilihat seorang tentara dalam perang,” kata dokter Hamza, seorang neuropsikolog dari Syrian American Medical Society (SAMS), mengatakan kepada ATTN, “Mereka telah melihat jasad-jasad manusia yang mungkin merupakan orang tua mereka, atau saudara mereka. Anda mendapati sebuah keluarga terdiri dari lima atau enam orang atau sepuluh, atau berapa pun, lalu anda mendapatkan hanya satu yang selamat, atau kadang-kadang dua orang. Banyak dari mereka memiliki gangguan fisik. Amputasi. Luka parah. Dan mereka telah berhasil sampai ke kamp pengungsi entah dengan cara bagaimana.”
Hamza menduduki posisi komite kesehatan mental SAMS, dimana seribu orang anggotanya telah menawarkan diri untuk memberikan bantuan medis di mana pun korban dari perang terburuk pada abad ke-21 ini belum dapat ditemukan.
“Anda memiliki anak-anak yang dihancurkan,” katanya, “dan ini belum berakhir.”
Masalah emosional dan material yang dihadapi warga sipil Suriah menjadi semakin parah setiap hari akibat dari kemiskinan dan juga pemerasan yang dialami warga Suriah di kamp-kamp pengungsi – di mana 1 di 5 dari setengah juta penduduk berada di bawah usia 11 – dan di jalan-jalan Lebanon, Turki , dan Yordania, yang menampung mayoritas dari 4,9 juta orang yang melarikan diri daro Suriah sejak 2011, ketika demonstrasi massal untuk menuntut demokrasi dibalas dengan peluru oleh rezim Bashar al-Assad. 6,3 juta orang lainnya mengungsi di dalam negeri Suriah, menurut Badan Pengungsi PBB, dan setengah juta lainnya telah tewas.
“Bahkan kata ‘miskin’ tidak dapat dibenarkan di sini karena kondisi kenyataannya adalah di bawah dari kondisi standar manusia,” kata Hamza, berbicara dari sela-sela konferensi SAMS pada 18 Februari di Huntington Beach, California.
Iyad Alkhouri, seorang psikiater yang menjadi relawan dengan SAMS, memberikan penjelasan untuk hal itu.
“Saya punya banyak pasien yang mengatakan bahwa mereka ditangani dengan tidak tepat oleh dokter mereka,” kata Alkhouri dalam pidatonya di konferensi SAMS. “Para dokter itu, karena mereka (para pasien itu) adalah pengungsi dari Suriah, menganggap mereka sebagai ‘pelacur.'”
“Ada gadis-gadis di jalanan Beirut menjual diri, berusia 8-9 tahun,” katanya. “Dan kemudian Anda memberitahu orang tua mereka: Mengapa Anda tidak mengirim anak-anak itu ke sekolah sehingga mereka dapat memperbaiki diri? Dan mereka berkata, ‘Mereka mendapat  50 dollar per hari. Dapatkah Anda memberi saya  50 dollar per hari? “”
“Apapun yang kita lakukan adalah hanya pembalut luka,” kata  Anas Moughrabieh, seorang dokter perawatan intensif sukarelawan SAMS, mengatakan kepada ATTN :.


Dia membantu merawat pasien Suriah  yang dievakuasi ke Turki di kota perbatasan Antakya, di mana dia juga melatih tenaga medis untuk mengobati para korban pemboman dan geranat di Suriah sendiri. “Kami mencoba untuk mengisi kesenjangan,” katanya, “tapi kami, semua organisasi bantuan kemanusiaan, kami hanya memberikan perban pada luka. Kami tidak menangani akar penyebab masalah.”
Akar penyebab masalah, sebagaimana yang ia lihat, adalah “tirani” itu, “berhadapan dengan orang damai yang berdemonstrasi menuntut demokrasi di awalnya – tetapi tiran itu menghadapi mereka dengan senjata dan serangan udara.” Hampir setiap rumah sakit atau klinik SAMS yang beroperasi di Suriah telah diserang, dan sembilan dari 10 kali diserang oleh serangan udara, kata dia, berarti serangan itu dilakukan oleh rezim atau sekutunya, Rusia (karena oposisi bersenjata tidak memiliki angkatan udara).
Lebih dari 90 persen dari warga sipil yang tewas di Suriah sejak Maret 2011 telah dibunuh oleh rezim dan sekutunya, menurut Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah organisasi independen pemantau HAM.
“Alih-alih menyediakan sumber daya untuk mengobati anak 10 tahun ini yang ditabrak rudal,” ia berpendapat, “kita seharusnya menghentikan rudal sebelum menghantam mereka.”

Tapi rudal dan pemerintah bukan satu-satunya pembunuh di Suriah. “Kami memiliki satu rumah sakit di Aleppo … yang diserang oleh preman ISIS, dan mereka datang ke ICU dan membunuh salah satu pasien, warga sipil,” kata Moughrabieh. Dan di Idlib, benteng utama oposisi yang terakhir setelah jatuhnya Aleppo, sebuah kelompok bersenjata “menyerang salah satu rumah sakit kami” dan mencoba untuk mengambil alih, kata dia, pemberontak yang menyerang di hadapan, melengkapi ancaman serangan udara dari atas.
Salah satu ironi, yang dikatakan oleh Presiden SAMS, Dr. Ahmad Tarakji, kepada ATTN :, adalah bahwa bekerja di area yang sama dengan beberapa kelompok-kelompok yang bermusuhan sudah cukup untuk mendapatkan label sebagai sekutu mereka. Memang, itulah salah satu ancaman utama untuk pekerjaan kemanusiaan hari ini.
“Siapa saja yang terlibat dalam kepedulian terhadap kemanusiaan bisa diberi label teroris,” katanya. “Konsep ilusi untuk melindungi pekerja kesehatan telah dilanggar di Suriah, yang berarti Anda dapat dibunuh.” Seorang anak yang bisa lari ke sebuah kamp pengungsi adalah salah satu yang beruntung.
“Anda memiliki jutaan anak-anak yang hancur,” kata Hamza, neuropsikolog, kepada ATTN , “dan Anda harus bertanya, ‘ke mana semua ini akan dibawa?'” Satu hal yang pasti, dan itu bertentangan dengan melihat secara parsial. Setidaknya secara retoris, sekarang “masalah ini akan berdampak pada seluruh dunia.”

sumber: www.attn.com
Share:

Membaca Doa Istiftah atau Alfatihah



Apabila aku masuk ke solat (sebagai masbuq) menjelang ruku', apakah aku mulai dengan membaca surat al fatihah atau membaca do'a istiftah?
Lalu bila imam ruku' sebelum aku menyelesaikan bacaan al fatihah apa yang harus aku lakukan?

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah menjawab,

"Membaca do'a istiftah adalah sunnah, sementara membaca al fatihah adalah wajib bagi makmum menurut pendapat yang shahih dari pendapatnya para ulama'.

Apabila (dengan membaca do'a istiftah) engkau khawatir akan terluput dari al fatihah maka mulailah dengannya (yaitu al fatihah).

dan kapan saja Imam ruku' sebelum engkau menyelesaikan bacaan al fatihah, maka ruku'lah bersama imam dan kewajiban menyempurnakan sisanya telah gugur darimu.

Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

إنما جعل الإمام ليؤتم به فلا تختلفوا عليه فإذا كبر فكبروا وإذا ركع فاركعوا

"Hanyalah dijadikan imam itu untuk diikuti, sehingga janganlah kalian menyelisihinya. Apalabila ia bertakbir maka bertakbirlah, dan apabila ia ruku' maka ruku'lah..." al hadits ( muttafaqun 'alaihi )


Majmu' Fatawa Ibni Bazz, 11/243-244
Share:

Mendahului Gerakan Imam



Apa hukumnya seseorang mendahului gerakan imam? Sahkah shalatnya?

Jawab:

Haram hukumnya makmum mendahului imam, bahkan hal ini termasuk dosa besar karena adanya ancaman bagi pelakunya.

Adalah sahih dari Nabi ﷺ bahwa beliau ﷺ bersabda,

أَمَا يَخْشَى أَحَدُكُمْ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلَ الْإِمَامِ أَنْ يُحَوِّلَ اللهُ رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ، أَوْ أَنْ يَجْعَلَ اللهُ صُورَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ

“Tidakkah salah seorang dari kalian takut apabila mengangkat kepalanya mendahului imam bahwa Allah akan mengubah kepalanya menjadi kepala keledai atau mengubah wujudnya menjadi wujud keledai?”
(HR. al-Bukhari)

Adapun tentang sah tidaknya shalatnya, ada perbedaan pendapat. Yang lebih kuat dalam hal ini ialah apabila seseorang mendahului imam dengan sengaja, shalatnya batal.

Apabila mendahului imam secara tidak sengaja, ia kembali ke posisi sebelumnya lantas mengikuti imam.

Wallahu a'lam

(Fatawa al-Lajnah, 7/328—329)

Share:

Kamis, 16 Maret 2017

Khilaf Sholat Sunnah di Antara Dua Adzan Pada Hari Jumat


Ada beberapa pandangan berkenaan solat sunnah antara azan pertama dan azan kedua pada HARI JUMAT.

Pandangan seperti Mazhab Syafie membolehkan sholat sunnah selepas azan pertama.

Contoh: Ada seorang masuk ke masjid lalu sholat sunat tahiyyatul masjid 2 rakaat. Kemudian selepas azan, dia solat sunnah 2 rakaat. Ini sholat sunnah qabliah yang mana beliau Imam syafie qiyaskan kepada sholat qabliyah dzuhur karena sholat jumat seperti sholat dzuhur. Ini yang biasa kita lihat banyak orang yang melakukannya.

Namun ada lagi pandangan yang mengatakan, itu sholat sunnah  mutlak karena sholat Jumaat bukan sholat dzuhur, sholat sunnah mutlak artinya bukan rowatib.

Namun, pendapat yang bagus adalah pendapat Ibnul Qayyim rahimahullah, beliau mengatakan pada zaman Nabi adzan cuma 1 kali, lepas adzan Rasulullah ﷺ langsung naik diatas mimbar berkhutbah, jadi tidak ada waktu untuk sholat qabliyah.
Pandangan Ibnul Qayyim Adalah pandangan yang paling kuat.

Karena pada jumat yang ada hanya sholat sunnah Tahiyyatul masjid, sesuai dengan Hadith Nabi Dalam riwayat Muslim disebutkan riwayat berikut,

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِىُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ فَجَلَسَ فَقَالَ لَهُ « يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا – ثُمَّ قَالَ – إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا ».

“Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata, Sulaik Al-Ghathafani datang pada hari Jum’at dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berkhutbah, lantas Sulaik masuk masjid lalu langsung duduk.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah khutbah berkata padanya, “Wahai Sulaik, berdirilah, lakukanlah shalat dua raka’at. Kerjakanlah sekedar yang wajib saja dalam dua raka’at tersebut. Kemudian ia berkata, “Jika salah seorang di antara kalian datang pada hari Jum’at dan imam sedang berkhutbah, maka lakukanlah shalat dua raka’at. Namun cukupkanlah dengan yang wajib saja (ringkaslah, pen.).” (HR. Muslim no. 875)

Namun demikian, saya berpesan jangan kita melabelkan/mencap seseorang yang tidak melakukan seperti yg kita lakukan karena masing-masing ada ibadah yang mereka buat terutama pada hari Jumaat seperti berzikir sebanyak mungkin bersholawat sebanyak mungkin, jadi walaupun diantara kita ada yg tetap ingin melaksanakan sholat sunnah pada saat setelah adzan pertama dihari jumat janganlah memandang negatif bagi orang yang tidak melaksanakan sholat tersebut karena mungkin saja mereka sedang berdzikir.

Wallahu A'lam
Share:

Selasa, 14 Maret 2017


Pekan kemarin, Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bertemu. Banyak kesamaan antara keduanya. Mereka adalah pemimpin yang bombastik dan suka menggunakan klaim-klaim tanpa bukti, penjual ketakutan dan stereotip untuk menunjang kebijakan-kebijakan yang rasis, diskriminatif, dan penuh kekerasan.
Awal Februari kemarin, Trump melakukan tuduhan tanpa bukti bahwa banyak orang diangkut ke New Hampshire untuk tidak memilihnya. Sikap yang sama persis dilakukan oleh Netanyahu pada pemilu Israel 2015 silam. Ia melakukan tuduhan rasis bahwa para pemilih Arab berbondong-bondong diangkut untuk tidak memilihnya. Keduanya juga saling memuji kebijakan masing-masing.
Bahkan Trump mengaku terinspirasi oleh Israel sebagai model terkait dengan kebijakan membuat tembok pada perbatasan AS-Mexico. Netanyahu pun memberikan dukungannya melalui Twitter.
Kebijakan larangan perjalanan yang dibuat Trump atas warga Muslim, jika ditelusuri, ternyata merupakan saran yang sudah lama disampaikan oleh Netanyahu. Trump dan penasihat terdekatnya, Steve Bannon, memainkan playbook yang pernah ditulis oleh Netanyahu terkait dengan Islam radikal. Pada tahun 1996, Netanyahu pernah menulis sebuah buku yang berjudul Fighting Terrorism, “Teroris dari Timur Tengah dan wilayah lainnya telah menjadikan Amerika, Jerman, Italia, dan negara lainnya sebagai tempat perlindungan.”
Israel sudah membuat kebijakan imigrasi yang diskriminatif, yang mengistimewakan imigran Yahudi namun mencegah pengungsi Palestina pulang ke rumahnya sendiri. Mereka juga melakukan larangan imigrasi kepada beberapa negara Arab seperti Irak, Suriah, dan Lebanon.
Retorika Trump terkait terorisme, yang secara tegas membidik Islam dan umat Islam, ternyata juga banyak berakar di Israel dan Netanyahu. Jurnalis Kevin Toomis, pada tahun 2004 pernah menulis bahwa Netanyahu adalah figur sentral dalam pembangunan diskursus tentang kontraterorisme. Menurut Toomis, Netanyahu adalah “seorang intelektual gadungan yang menjustifikasi Islamophobia yang otoriter dan represif.”
Sikap anti-Muslim memang bukanlah hal yang baru dalam diskursus kontraterorisme dan keamanan nasional Amerika dan Israel. Tapi, dalam konteks kepresidenan Trump dan pertemuannya dengan Netanyahu, kita perlu memahami peran yang dimainkan Israel dan Netanyahu untuk melanggengkan framing anti Islam dalam kontraterorisme.
Mendefinisikan Terorisme
Para akademisi menyimpulkan bahwa sebuah simposium yang diadakan di Israel pada tahun 1979 adalah titik balik yang membuat dunia memahami terorisme sebagaimana sekarang. Pada waktu itu, Jonathan Institute—yang didirikan untuk mengenang kematian saudara Benjamin Netanyahu, Yonatan, saat operasi penyelamatan sandera dari pembajakan PLO—mengadakan sebuah konferensi di Jerusalem dengan tema “terorisme internasional”.
Jonathan Institute dikenal sangat dekat dengan pemerintah Israel. Para pejabat Israel, baik yang masih bertugas maupun yang sudah tidak lagi menjabat, banyak mendominasi komite administratifnya. Sebut saja Golda Meir, Menachem Begin, Yitzhak Rabin, Ezer Weizman, Moshe Dayan, dan Shimon Peres.
Lisa Stampnitsky, dalam bukunya Disciplining Terror, membahas bagaimana Jonathan Institute membantu menginternasionalkan cara pandang Israel dalam menjelaskan terorisme sebagai sebuah alat dan tujuan yang tidak rasional dan tidak legitimate, dan secara khusus hanya diarahkan pada kekerasan yang ditujukan terhadap demokrasi dan Barat.
Cara pandang ini membantu Israel mendelegitimasi tujuan politik kelompok tertentu, seperti perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan di wilayah mereka. Seseorang tidak bisa disebut “pejuang kemerdekaan” jika tujuan politik mereka didemonisasi sebagai satu hal yang tidak legitimate atau tidak rasional.
Stampnitsky berpendapat bahwa pergeseran penggunaan istilah terorisme yang diarahkan pada kekerasan di luar hukum juga menjadi dalih serangan atas nama balas dendam (sebagaimana saat Amerika Serikat melakukan serangan udara di Libya sebagai balasan atas pengeboman di diskotik Berlin yang menewaskan seorang tentara Amerika) dan juga dalih bagi serangan preemptive sebagaimana yang menjadi ciri khas “Perang Melawan Teror” pasca 9/11.
Peranan Israel dalam pembangunan diskursus terorisme anti-Muslim sangat mengakar dalam kebijakan luar negeri para politisi Amerika. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Deepa Kumar dan para akademisi lainnya, kelompok neo konservatif Amerika dan partai Likud membangun bahasa yang sama tentang terorisme Islam.
Konferensi Jonathan Institute tahun 1979 waktu itu dihadiri oleh pada pejabat penting dan tokoh politik Amerika Amerika, termasuk George H.W. Bush dan para perwakilan dari the American Enterprise Institute, the Center for Strategic and International Studies, dan majalah Commentary yang kemudian mengusulkan agar konferensi semacam itu juga diadakan di Amerika.
Konferensi Jerusalem bertujuan untuk menyadarkan dunia Barat akan masalah terorisme sebagai mana yang didefinisikan dalam konferensi tersebut. Konferensi tersebut menjadi salah satu basis dari konsep “clash of civilization” yang kemudian populer beberapa tahun setelahnya.
Konferensi lanjutan, yang diadakan di Amerika pada tahun 1984, semakin mengerucut dengan menegaskan hubungan antara Islam dan teror. Sebagaimana yang ditulis sendiri oleh Netanyahu dalam buku panduan konferensi tersebut, “perang melawan terorisme merupakan bagian dari perjuangan yang jauh lebih besar, antara pasukan berperadaban melawan pasukan barbarisme.”
Waktu itu, dan juga sekarang, Netanyahu menampilkan Israel sebagai benteng melawan terorisme, yang mereka definisikan secara khusus sebagai kekerasan politik yang tidak sah yang tidak hanya mengancam Israel namun juga demokrasi dan dunia Barat.
Trump Mengambil Tongkat Estafet
Framing mengenai definisi terorisme ala Israel ini banyak kita dapatkan dalam retorika para politisi Barat, termasuk Netanyahu dan Trump. Terorisme, yang sampai sekarang tidak ada satu pun definisi yang disepakati baik di dalam hukum Amerika maupun hukum internasional, kini dipakai sebagai sebutan untuk semua kekerasan yang dianggap tidak sah oleh negara.
Bahkan hari ini, para pengusung demokrasi Barat menggunakan “terorisme” secara khusus sebagai tuduhan terhadap aksi kekerasan yang dilakukan oleh Muslim. Sebagaimana yang ditulis oleh Glenn Greenwald, “segala kekerasan yang dilakukan oleh Muslim terhadap Barat secara inheren dituduh sebagai ‘terorisme’, bahkan meski targetnya hanya kepada tentara di medan perang dan/atau dilakukan untuk melawan invasi dan penjajahan.”
Istilah terorisme pun kini bukan lagi sebagai alat deskriptif, tapi alat ideologi. Ia tidak lagi sekadar mengidentifiaksi jenis tertentu dari kekerasan, tapi justru menjustifikasi respon penuh kekerasan yang dilakukan oleh negara.
Israel kini menampilkan diri sebagai pakar kontraterorisme dunia. Mereka memelihara sebuah industri keamanan yang sangat menguntungkan dengan menjual keahlian dan teknologi yang selama ini sudah diuji dalam melawan rakyat Palestina.
Pajak rakyat Amerika diarahkan kepada industri ini melalui bantuan militer Amerika. Israel diperbolehkan untuk menggunakan lebih dari 25% dari bantuan tersebut untuk keperluan domestik. Amerika dan Israel juga berkolaborasi dalam program kontraterorisme, termasuk latihan militer gabungan dan program pertukaran kebijakan.
Dalam hal ini, kebijakan imigrasi anti Muslim Donald Trump bukanlah hal yang baru.
Share:

Siapa Pemenang Sementara, Al-Qaidah ataukah Amerika?


Pertanyaan di atas cukup mengelitik mengingat masing-masing keduanya mengklaim memenangkan pertarungan. Pemerintahan Obama dahulu sempat mengatakan bahwa Al-Qaidah telah berada di ambang kekalahan. Sementara Al-Qaidah juga beberapa kali menegaskan bahwa justru Amerika lah yang banyak menderita kekalahan. Lantas berdasarkan fakta, siapakah pemenang dalam pertarungan panjang tersebut? Menurut Hussam Umawi, untuk menentukan hal itu, perlu diketahui dahulu tujuan pertempuran masing-masing dari Al-Qaidah dan Amerika.
Menurutnya, tujuan utama Amerika dalam perangnya terhadap Al-Qaidah adalah  menghalangi terwujudnya ambisi dan proyek Al-Qaidah, serta menghancurkannya. Sementara bagi Al-Qaidah, tujuan utama pertempuran mereka dengan Amerika, di antaranya yaitu:
(1) meruntuhkan ekonomi Amerika dan menyerang badan keamanannya,
(2) menarik Amerika agar melakukan intervensi di luar negaranya supaya Amerika terkuras energinya dan terbukalah kedoknya,
(3) terisolasinya Amerika dari lingkungannya dan menyibukkannya dengan persoalan internal mereka,
(4) menghidupkan kembali jihad dalam jiwa umat Islam dan menyebarkan ide jihadi, dan
(5) mendirikan berbagai pemerintahan dan negara Islam di berbagai wilayah setelah keruntuhan hegemoni dan pengaruh Amerika.
Dalam penilaian Hussam, yang lebih banyak merealisasikan tujuannya adalah Al-Qaidah. Amerika sejak peristiwa 9/11 sudah mulai mengalami krisis ekonomi. Tidak lama kemudian Amerika melakukan intervensi ke Afghanistan dan Irak yang menghabiskan dana yang begitu banyak. Meski Amerika berhasil membunuh para petinggi Al-Qaidah—termasuk Usamah bin Ladin—namun ide-ide jihad justru semakin populer dalam diri umat Islam. Afghanistan, Irak, Suriah, Yaman, dan Libya adalah di antara contoh riilnya. Jika pada era Bush Junior yang memiliki ide jihadi hanya sekitar ratusan, namun kini telah mencapai ribuan bahkan mengkristal di beberapa wilayah; tidak hanya di Afghanistan saja.
Amerika mengandalkan kekuatannya pada tatanan dunia (PBB) yang didirikan untuk melindungi hegemoninya di luar batas negaranya. Namun saat ini, tatanan dunia tersebut sudah di ambang sekarat dan runtuh. Bahkan banyak pengamat menilai bahwa kini adalah era berakhirnya tatanan dunia yang sekarang ini, dan mereka mulai mencari ide untuk bentuk tatanan dunia berikutnya. Uni Eropa juga sudah mengalami perpecahan, selain juga munculnya fenomena para pemimpin sayap kanan ekstrimis di Barat. Hal itu akan meningkatkan nasionalisme Eropa dan kecenderungan Perang Salib. Selain juga menaikkan tensi permusuhan terhadap imigran dan minoritas di Barat; terkhusus imigran dan minoritas Muslim.
Bagi Amerika sendiri, akan terus dilanda krisis ekonomi. Perpecahan internal Amerika juga mulai tampak, terkhusus ketika Trump terpilih sebagai presiden terpilih baru. Kasus SARA akan semakin meningkat di Amerika. Trump juga akan memperdalam perpecahan internal Amerika. Perpecahan yang pernah di alami Amerika sebelumnya kecuali setelah kemenangan Trump sebagai presiden.
Amerika Terisolasi dari Lingkungan
Hussam mengamati bahwa bersamaan dengan naiknya Trump sebagai presiden, maka Amerika mulai menempuh untuk tidak terlalu ikut campur dan tidak merasa bertanggungjawab atas persoalan yang terjadi di luar negaranya. Ini menjadikan Amerika lebih terisolasi dibanding waktu-waktu sebelumnya, dan runtuhnya pemahaman bahwa Amerika adalah kekuatan terbesar di dunia. Dengan ini Amerika akan kehilangan posisinya dalam ekonomi terbuka dunia, koalisi militernya di Asia dan Eropa, markas dan lembaga Liberalnya yang diklaim konsen melindungai HAM dan organisasi dunia, seperti: Organisasi Perdagangan Dunia. Dengan kehilangan posisi ini semua, Amerika dengan sendirinya akan tersisih dari dunia.
Amerika Meninggalkan Rezim-Rezim Arab
Akibat Amerika sibuk dengan urusan dalam negerinya dan memperburuk hubungannya dengan negara-negara tetangganya dan Eropa, bahkan akan sampai pada tahap berakhirnya koalisi NATO yang dijadikan sandaran oleh negara-negara Eropa untuk melindungi keamanannya. Dalam koalisi itu, Amerika mulai sudah tidak dipertimbangkan, terkhusus setelah semakin menguatnya ambisi-ambisi Rusia.
Dari sana, bukanlah suatu yang aneh bilamana Amerika meninggalkan perjanjian-perjanjiannya untuk melindungi para rezim penguasa negara-negara teluk, dan membiarkan negara-negara tersebut berhadapan langsung dengan ambisi-ambisi Iran di teluk; terkhusus di Saudi Arabia. Sementara jika sampai terjadi chaos di Saudi Arabia, maka hal itu akan menjadikannya gudang SDM jihadi yang besar.
Prediksi Masa Depan Al-Qaidah dan Jihad
Ke depan, Hussam memprediksikan Al-Qaidah akan melalui masa-masa keemasan dalam perjalanannya. Ini dapat terlihat dari tersebar masifnya ide-ide jihad, tampilnya kembali Al-Qaidah sebagai pioneer jihad setelah meredupnya Islamic State (IS). Al-Qaidah juga tidak mungkin melupakan arah serangan-serangannya pada Amerika dan melakukan operasi-operasinya di negara Amerika. Sebagaimana diketahui bahwa Al-Qaidah merupakan pergerakan yang terkenal lantaran kesabaran strategisnya dan nafasnya yang panjang. Al-Qaidah bahkan pernah merencakan satu serangan yang memakan waktu bertahun-tahun.
Hussam juga menambahkan bahwa Al-Qaidah akan terus menggelorakan dan mengarahkan perjalanan jihad bila suatu saat nanti terjadi chaos di Arab Saudi. Al-Qaidah pasti akan berusaha tampil di depan. Di Suriah, Al-Qaidah mungkin berkontribusi dalam memecahkan  revolusi dan menghalangi terwujudnya solusi-solusi yang ditawarkan dunia internasional, hingga tampilnya Al-Qaidah kembali untuk memperluas wilayahnya dan meningkatkan operasi militernya terhadap rezim Suriah.
Pada fase ini, Al-Qaidah tidak berjalan sendirian. Lahirnya berbagai pergerakan yang mengusung ide Al-Qaidah namun tidak berafiliasi langsung dengan Al-Qaidah merupakan fenomena yang disaksikan dan terjadi sekarang ini. Bagi Al-Qaidah, tidak adanya afiliasi bukanlah suatu penghalang untuk melakukan networking dan kerjasama dengan pergerakan-pergerakan jihad tersebut.
Hussam kemudian memprediksikan bahwa fenomena utama yang akan disaksikan dunia nanti adalah kegagalan Amerika untuk membendung arus jihadi dan tersebarnya ide jihad; baik dengan mengatasnamakan Al-Qaidah atau bukan. Ditambah bahwa umat Islam akhirnya akan memandang jihad sebagai pilihan satu-satunya untuk melawan sisa-sisa hegemoni Amerika dan rezim-rezim penguasa yang diktator. Apalagi setelah kegagalan partai-partai politik  Islam dan eksprimen demokrasi. Oleh itu, tujuan Al-Qaidah agar tersebarnya ide-ide jihad dan meluasnya permusuhan terhadap Barat akan segera teralisasi.

Disarikan dari Al-Qaidah allati Ghayyarat Taarikh Amrika, h. 59-62  di https://t.co/qgVhf9CyER
Share:

Haji dan Umrah Tanpa Mahram



Assalamualaikum Ustaz...

Saya nak bertanya kan ttg haji dan umrah...

Bolehkan seorang wanita yg tidak mempunyai suami dan umrah menunaikan haji atau umrah....

Banyak agensi tidak membenarkan wanita yg tidak mempunyai mahram yg berumur kurang dari 45 tahun melaksanakan ibdah haji dan umrah.

Mohon penjelasan. Terima kasih.

Jawaban :

Waalaikumussalam

Definisi mahram bagi wanita adalah orang yang haram menikah dengannya, karena nasab (keturunan), pernikahan atau sesusuan.

Isu ini khilaf di kalangan ulama.

Arab Saudi berpegang dengan pendapat yang tak membenarkan wanita bermusafir tanpa mahram.

Antara hadits yang melarang wanita bermusafir tanpa mahram ialah: Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تُسَافِرِ الْمَرْأَةُ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ وَلاَ يَدْخُلُ عَلَيْهَا رَجُلٌ إِلاَّ وَمَعَهَا مَحْرَمٌ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَخْرُجَ فِي جَيْشِ كَذَا وَكَذَا وَامْرَأَتِي تُرِيدُ الْحَجَّ فَقَالَ اخْرُجْ مَعَهَا

“Janganlah wanita safar (bepergian jauh) kecuali bersama dengan mahramnya, dan janganlah seorang (laki-laki) menemuinya melainkan wanita itu disertai mahramnya. Maka seseorang berkata: “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sesungguhnya aku ingin pergi mengikuti perang anu dan anu, sedangkan isteriku ingin menunaikan ibadah haji.” Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Keluarlah (pergilah berhaji) bersamanya (isterimu)”. [HR Bukhari (Fathul Baari IV/172), Muslim (hal. 978) dan Ahmad I/222 dan 246]

Status hadith ini SHAHIH.

Wallahua'lam
Share:

Doa Apa Saja Yang Dibaca untuk Memohon Kesembuhan?


BACAAN RUQYAH UNTUK ORANG YANG SAKIT SESUAI SUNNAH NABI.

Berikut ini adalah bacaan berdasarkan Sunnah Nabi untuk orang yang sakit semoga Allah memberikan kesembuhan.

Untuk orang perempuan yang sakit, bacaannya dengan mengganti dhomir menjadi ‘ki’ sedangkan bagi orang laki dibaca ‘ka’. Boleh juga dibaca dengan disukun.

Berikut ini adalah bacaan-bacaan untuk orang sakit jika yang sakit adalah orang perempuan.

1. Membacakan surat dan ayat apa dari alQuran sebagai ruqyah (pengubatan) bagi orang yang sakit. Seluruh ayat dalam alQuran adalah penyembuh.

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Dan Kami turunkan dari al-Quran berupa penyembuh dan rahmat bagi orang yang beriman…. (Q.S al-Isra’: 82).

2. Memperbanyak bacaan alFatihah di dekat orang yang sakit.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ

Tidakkah engkau tahu bahwa alFatihah adalah ruqyah? (H.R al-Bukhari dan Muslim).

3. Bacaan yang dibaca 7 kali di sisi orang yang sakit:

أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكِ
As alullahal 'adzhīma robbal 'arsyil 'adzhīmi ayyasyfiyaki(perempuan), ayyasyfiyaka(lelaki)
(H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ahmad).

4. Dibaca sekali di sisi orang yang sakit:

بِسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكِ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ أَوْ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكِ بِسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكِ
Bismillahi arqīki/ka min kulli syay'in yu'dziiki/ka min syarri kulli nafsin au 'ainin au hāsidinillāhu yasyfīki/ka bismillahi arqiiki/ka.
(H.R Ibnu Majah dan Ahmad).

5. Dibaca sekali di sisi orang yang sakit dengan diikuti mengusapkan tangan ke tubuh orang yang sakit:

أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Adzhibil bāsa rabbannās wasyfi anta/anti syāfi lā syifā.a illa syifā.uka/ki syifā.an lā yughodiru saqoman
 (H.R al-Bukhari dan Muslim).

6. Jika orang yang sakit mengeluhkan bagian tubuh tertentu yang sakit, maka dibacakan bismillah 3 kali, kemudian letakkan tangan orang yang meruqyah ke bagian tubuh penderita yang sakit dengan membaca sebanyak 7 kali:

أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

(H.R Muslim)

Wallahu a'lam
Share:

Sholat Memakai Alas Kaki



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ

Afwan, gmana tata cara sholat pakai sendal .. waktu duduk tawaruk dan iftirasy bagian tapak sendal mengenai celana dan baju saya apakah tidak rawan najis ?

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Diantara solusinya adalah penanya memakai sandal yang bersih dan suci, yang khusus digunakan saat shalat di masjid. Ulama' yang duduk di Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi pernah ditanya," Terjadi perbedaan hukum memasuki masjid dengan sepatu dan melaksanakan shalat dengan sepatu tersebut. Apa hukum syariat dalam masalah itu?

Mereka menjawab,"Termasuk petunjuk Rasul shallallahu alaihi wa sallam adalah masuk masjid dengan memakai sandal dan melaksanakan shalat dengan sandal itu. Abu Daud meriwayatkan dalam kitab sunannya dari Abu Said al-Khudri beserta sanadnya bahwanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda

Dalilnya adalah hadist Abu Sa'id Al-Khudry radhiyallahu 'anhu:


بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي بِأَصْحَابِهِ إِذْ خَلَعَ نَعْلَيْهِ فَوَضَعَهُمَا عَنْ يَسَارِهِ، فَلَمَّا رَأَى ذَلِكَ الْقَوْمُ أَلْقَوْا نِعَالَهُمْ، فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاتَهُ، قَالَ: «مَا حَمَلَكُمْ عَلَى إِلْقَاءِ نِعَالِكُمْ» ، قَالُوا: رَأَيْنَاكَ أَلْقَيْتَ نَعْلَيْكَ فَأَلْقَيْنَا نِعَالَنَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ جِبْرِيلَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَانِي فَأَخْبَرَنِي أَنَّ فِيهِمَا قَذَرًا - أَوْ قَالَ: أَذًى - " وَقَالَ: " إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَلْيَنْظُرْ: فَإِنْ رَأَى فِي نَعْلَيْهِ قَذَرًا أَوْ أَذًى فَلْيَمْسَحْهُ وَلْيُصَلِّ فِيهِمَا "


Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang mengimami para sahabat dalam shalat tiba-tiba beliau melepas kedua sandalnya, kemudian langsung meletakkannya di sebelah kiri beliau. Ketika para sahabat melihat yang demikian maka mereka melempar sandal-sandal mereka. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat beliau bertanya: Apa yang membuat kalian melempar sandal-sandal kalian?

Mereka menjawab: Kami melihatmu melempar sandal, maka kamipun melempar sandal. Beliau berkata: Sesungguhnya Jibril mendatangiku dan mengabarkan bahwa di dalam kedua sandalku ada kotoran (najis), apabila salah seorang dari kalian mendatangi masjid maka hendaklah melihat sandalnya, apabila melihat kotoran (najis) maka hendaklah mengusapnya dan shalat dengan kedua sandal tersebut" (HR. Abu Dawud no.650)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa padanya ada khabats

Abu Daud juga meriwayatkan dari Ya'la bin Syaddad bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda



«خَالِفُوا الْيَهُودَ فَإِنَّهُمْ لَا يُصَلُّونَ فِي نِعَالِهِمْ، وَلَا خِفَافِهِمْ»


Selisihilah orang Yahudi, mereka tidak mengenakan sandal dan khuf saat mereka shalat

Abu Daud juga meriwayatkan dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaksanakan shalat dalam keadaan tidak memakai sendal dan dalam keadaan tidak memakai sandal, ini diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah.

Namun ketika masjid-masjid sudah dihampari karpet yang berkelas (biasanya) maka selayaknya orang yang masuk masjid untuk menanggalkan sandalnya demi menjaga kebersihan karpet dan supaya menghalangi terganggunya orang-orang yang shalat dengan kotoran di bawah sepatu yang kadang menimpa karpet meskipun kotoran itu tidak najis.

Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 6/215-216 Fatwa no.758

Diantara solusi yang bisa diterapkan adalah memakai sendal khusus (yang bersih dan suci) ketika di karpet masjid. Sandal tersebut hanya dipakai ketika berada di tempat suci masjid. Menghidupkan sunnah ini harus dengan cara yang bijak, jangan sampai menimbulkan fitnah besar di tengah masyarakat.

Wallahu a'lam
Share:

Sujud Dalam Keadaan Dahi Tertutup



Assalamualaikum afwan, sy ingin mohon pcerahan.. mngenai salah satu anggota sujud yakni Dahi.. sahkah solat seorg lelaki jika waktu sujudnya terlapis dgn serban atau kopiah atau rambut.. atau jika perempuan terlapis dgn kerudungnya.. bagian dahi yang manakah yg sebenarnya yg perlu disentuh sewaktu sujud? Penerangan dan pencerahan dari antum amat dihargai.. terima kasih..

JAWABAN:

Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Sujud di atas tujuh anggota tubuh

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعِ أَعْظَمٍ: عَلَى الْجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ وَالْيَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافُ الْقَدَمَيْنِ وَلاَ نَكْفُتُ الثِّيَابَ والشَّعْرَ
"Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh anggota: dahi termasuk hidung, kedua-dua tapak tangan, kedua-dua lutut, dan jari-jemari kaki, dan ditegah dari menyelak pakaian dan rambut."  [Sahih al-Bukhari, Kitab al-Azan, hadis no: 774]

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ كُنَّا نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي شِدَّةِ الْحَرِّ، فَإِذَا لَمْ يَسْتَطِعْ أَحَدُنَا أَنْ يُمَكِّنَ وَجْهَهُ مِنَ الأَرْضِ بَسَطَ ثَوْبَهُ فَسَجَدَ عَلَيْهِ‏.‏
Anas bin Malik radiallahu ‘anhu berkata: Kami bersama Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam ketika cuaca yang sangat panas. Apabila salah seorang diantara kami tidak mampu meletakkan wajahnya di bumi, maka dia menghamparkan pakaianya dan sujud di atasnya. [Sahih al-Bukhari, Kitab al-‘Amal Fi as-Solat, hadis no: 1208]

uraian :
- Wajib atas dahi saja: Ini pendapat mazhab Syafie, Thawus, ‘Atho, Ikrimah, al-Hasan, Ibn Sirin dan lain-lain, di sisi mereka hidung adalah sunnah.
- Wajib atas dahi dan hidung: Ini pendapat Sa’id bin Jubair, an-Nakhaie, Ishaq.
- Boleh pilih dahi atau hidung saja: Ini pendapat Abu Hanifah.
- Di sisi mazhab Syafie, yang lebih utama adalah keseluruhan dahi, jika sebagiannya tertutup, adalah makruh.

Bagaimana jika dahi berlapis?
- Tidak sah jika keseluruhan berlapis dengan pakaian yang ikut bergerak dalam pergerakan sholat. Ini pendapat mazhab Syafie, Daud dan salah satu riwayat Ahmad.
- Sah.  Ini pendapat Malik, Abu Hanifah, al-Awzaie, Ishaq, dan salah satu riwayat Ahmad. Ini pendapat mayoritas ulama. Akan tetapi tetap lebih utama tanpa berlapis jika tidak ada udzur yg mengharuskan untuk berlapis.

Wallahua'lam.
Share: